Hari itu, suasana sekolah terasa berbeda dari biasanya. Semua siswa dan guru tampil dengan pakaian khas daerah masing-masing, para siswi anggun dengan kebaya, sementara siswa dan bapak guru gagah mengenakan beskap dan pakaian adat lainnya. Semua ini dilakukan untuk memperingati Hari Kartini dengan penuh semangat dan kebanggaan.
Pagi dimulai dengan apel yang berlangsung khidmat. Kami berdiri rapi di lapangan, mendengarkan sambutan dan refleksi tentang perjuangan R.A. Kartini yang telah membuka jalan bagi pendidikan dan kesetaraan. Melihat semua orang tampil dalam pakaian daerah masing-masing membuat kami semakin sadar akan keberagaman yang indah dalam satu kesatuan.
Setelah apel, acara semakin seru dengan berbagai lomba yang sudah dinantikan. Salah satu yang paling menarik adalah lomba memasak antar bapak guru. Melihat mereka beraksi di dapur dengan segala keseruan dan tingkah lucu membuat suasana penuh tawa. Ada yang terlihat serius mencicipi masakan sendiri, ada yang asal-asalan menuang bumbu, dan tentu saja ada yang sibuk mengomentari tim lawan.
Tidak hanya itu, para siswa juga unjuk kebolehan dalam berbagai lomba lainnya. Ada lomba puisi yang penuh penghayatan, acapella yang bikin merinding dengan harmoni suaranya, musik kreasi yang unik dan penuh inovasi, hingga stand-up comedy yang sukses membuat semua orang tertawa lepas.
Sepanjang hari, suasana begitu meriah. Tawa, semangat, dan kebersamaan benar-benar terasa. Perayaan Hari Kartini tahun ini bukan hanya sekadar acara seremonial, tetapi juga menjadi momen untuk menghargai keberagaman budaya dan bakat yang ada di sekolah kami.
Hari itu berakhir dengan banyak kenangan manis yang akan selalu dikenang. Semangat Kartini terus hidup, bukan hanya dalam pakaian yang kami kenakan hari itu, tetapi juga dalam cara kami menghargai satu sama lain dan terus berjuang untuk mimpi-mimpi kami.